"What life would be without someone who love you?". Mohon maaf kalimat tersebut bukan kalimat saya, melainkan kalimat seorang teman saya. Nah, dalam hal ini entah kenapa saya kurang setuju.
Hidup bukanlah hidup bila kita hanya bisa bersama orang yang mencintai kita. Disini hanya ada kata me-, dan bukan di- dan me-. Lalu artinya tidak reciprocal bukan? Untuk apa? Hidup bukanlah hidup buat saya bila semua berjalan satu arah, seakan-akan terlalu pengecut untuk mengambil risk dan maunya play safe dengan dicintai orang. Terlalu takut mencintai adalah tindakan yang terlarang buat saya. Walau bukan berarti cinta harus ditempuh tanpa logika, tanpa strategi, tanpa 'berperang' terhadap pihak-pihak yang bengis.
Memang benar. Bila kita tidak dapat bersama orang yang kita cintai (dengan kata lain dia tidak cinta dengan kita) lebih baik kita bersama orang yang mencintai kita, atau mencoba mencintai orang yang bersama kita. Tapi apa mau menyerah begitu saja kepada kepasifan sebelum mencoba? Not me...
Jalani semua dengan maksimal, karna belum tentu esok masih ada untuk menikmati hidup dan mencinta.
3 comments:
udah deh, gak ada kata lain, setudju abis!!
cinta bukan soal pengakuan seseorang thd perasaan kita, tapi lebih merupakan ekspresi "kesukaan" kita terhadap orang lain. In the end entah itu gayung bersambut or bagai memeluk gunung. itu hanyalah konsekuensi logis dari pengekspresian rasa "kesukaan" kita. ;)
aduh...dalem
Post a Comment